Baca Kabar ini juga . . .
TUGUMALANG.ID-
Meninggalnya 527 petugas Pemilu baik dari KPPS, Panwas dan Polri membuat Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berkabung. Apalagi, hal tersebut sampai hari ini
masih menimbulkan tanda tanya besar. Maka, Selasa (20/5) siang, mereka
berkumpul di Ruang Rapat Panjava, Kecamatan Dau untuk menyerukan tanda
berkabung untuk para pahlawan demokrasi tersebut.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM ini bahkan mencatat ada 82 petugas yang
sudah meninggal di Jawa Timur.
Menindaklanjuti fenomena ini, DPD IMM Jawa Timur mendesak Pemerintah dan
KPU untuk bertindak agar korban yang berjatuhan bisa diminimalisir.
"Rangkaian pemilu masih panjang, maka perlu ada dorongan untuk penanganan
dan tindak lanjut kepada keluarga korban," ungkap Sekretaris Jenderal
(Sekjen) DPD IMM Jawa Timur Nur Alim.
Selain itu tindakan pencegahan perlu diperkuat agar informasi yang terkait
dengan petugas KPPS bisa diketahui secepatnya oleh pihak-pihak yang akan
menangani kasus-kasus kemanusiaan.
Ia menyebutkan, berdasar laporan Kemenkes bahwa rata-rata anggota kpps yang
meninggal itu adalah petugas yang berusia 50-59 tahun, penyebabnyapun
bermacam-macam. Mulai dari serangan jantung, TBC, infarct myocard, asma,
diabetes, gagal ginjal, kegagalan multiorgan, hipertensi emergency, stroke,
meningitis, sepsis, koma hematikum, dan respiratory failure. Penyebab lainnya
adalah kecelakaan.
Namun, analisis yang lain juga muncul dari Dr. Ani Hasibuan yang mengatakan
bahwa beban kerja yang terlampau berat menjadi pemicu sehingga petugas yang
memiliki riwayat penyakit kronis bereaksi dengan cepat dan menimbulkan
kematian.
Menanggapi fenomena tersebut, Alim berpandangan bahwa pemerintah seharusnya
tidak diam, justru pemerintah dan lembaga terkait (KPU dan Bawaslu,red) harus
lugas bertindak dalam menangani kasus ini. Karena kasus meninggalnya 527 lebih
petugas KPPS kalau tidak ditangani akan memperbanyak korban dan bisa jadi
memperlebar kericuhan di tiap-tiap daerah. "Pendataan dan perkembangan
kondisi korban harus semakin diperhatikan pemerintah," imbuhnya.
Tak hanya itu, Alim menanggapi bahwa meninggalnya 527 petugas KPPS adalah
bagian dari keteledoran sistem rekrutmen Anggota KPPS. Yakni tidak
memperhatikan administrasi kesehatan para calon anggota KPPS. Sehingga, rekomendasi
kedepan KPU perlu memperkuat seleksi administrasi kesehatan para calon anggota
KPPS sebagai bentuk antisipasi agar para petugas KPPS dalam menjalankan tugas
tidak lagi mengalami kasus kesehatan seperti yang dilaporkan oleh Kemenkes.
Terakhir, DPD IMM Jawa Timur mendesak agar elemen pemerintah yang
dikomandoi oleh Presiden Joko Widodo harus bertindak cepat dengan segera
menginstruksikan KPU atau Bawaslu untuk segera menindaklanjuti kasus ini. Ada
empat poin yang perlu dilakukan oleh Pemerintah dalam menangani tragedi pemilu
2019 yaitu:
Pertama, mendorong Pemerintah dan KPU untuk membentuk Tim Medis dilapangan
yang bertugas untuk melakukan tindakan preventif dan intervensi bagi petugas
pemilu, khususnya KPPS, di aspek kesehatan, nutrisi dan psikologis.
Penanganan lain yang harus diberikan kepada petugas pemilu adalah
konsultasi psikologis yang bertujuan untuk menggali informasi terkait dengan
beban kerja para petugas pemilu.
Kedua, mendorong pemerintah melalui lembaga pemilu (KPU dan Bawaslu) untuk
mempercepat pemberian santunan kepada keluarga petugas pemilu baik yang
meninggal maupun yang sakit dengan jumlah yang setimpal. Karena tunjangan untuk
para petugas pemilu adalah tanggungjawab penyelenggara yang harus diselesaikan
agar tidak mendorong munculnya permasalahan baru terkait dengan pemilu.
Ketiga, mendorong KPU untuk membuat monumen Pahlawan Demokrasi sebagai
simbol penghargaan atas pengabdian para petugas pemilu, baik KPPS, Panwas
maupun Aparat yang telah bertugas menjaga dan mengawal jalannya pemilu 2019.
Hal ini akan menjadi simbol bahwa pemerintah dan penyelenggara pemilu
bertanggungjawab atas tragedi pemilu hari ini.
Keempat, meminta seluruh warga Indonesia untuk aksi berkabung dengan
mengibarkan bendera setengah tiang untuk mengingat tragedi pemilu sebagai
tragedi besar sekaligus simbol untuk mengingat jasa-jasa pahlawan demokrasi
dalam mengawal pesta demokrasi.
Reporter : Rino Hayyu Setyo
Editor : Irham Thoriq
0 Komentar untuk "DPD IMM Jatim Serukan Kibarkan Bendera Setengah Tiang"